Danau Toba, dengan luasnya yang spektakuler, merupakan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang paling megah di dunia. Namun, keindahan danuk ini tidak hanya dikenal karena ukurannya yang luar biasa, tetapi juga karena legenda yang melingkupinya.
Legenda ini bermula dari seorang pria yang hidup di daerah pegunungan, bernama Marga. Suatu hari, saat dia sedang mencari ikan untuk makanan, dia menemukan telur raksasa di tepi sungai. Marga mengambil telur itu dan merawatnya di rumahnya, menunggu hingga akhirnya telur itu menetas dan mengeluarkan seekor nagahijau388. Marga merawat ular itu dan memeliharanya dengan penuh kasih sayang, memberi makanan dan merawatnya setiap hari.
Seiring waktu berlalu, ular itu tumbuh menjadi sangat besar dan berubah menjadi seorang wanita cantik. Wanita itu, yang diberi nama Sari, jatuh cinta dengan Marga dan mereka menikah. Sari memiliki banyak keterampilan, termasuk kemampuan untuk menangkap ikan dalam jumlah besar, yang menjadikannya sangat berharga bagi komunitas setempat.
Namun, suatu hari, Sari meminta kepada suaminya untuk tidak masuk rumah selama tiga hari. Marga menyetujuinya, tetapi rasa ingin tahu mengalahkan rasa hormatnya, dan dia memutuskan untuk memata-matai Sari. Dia menyaksikan Sari berubah kembali menjadi ular besar. Mengetahui bahwa rahasia Sari telah terbongkar, ular itu berubah kembali menjadi wanita, menangis dan meminta Marga untuk meninggalkannya. Marga menolong dan Sari berubah kembali menjadi ular besar, menangis air mata besar-besar yang banjir dan membentuk danau raksasa yang sekarang kita kenal sebagai Danau Toba.
Legenda ini adalah cerita tentang cinta, pengorbanan, dan konsekuensi dari rasa penasaran yang berlebihan. Danau Toba, dengan luasnya dan keindahan alam yang memukau, menjadi simbol dari legenda ini, mengingatkan kita tentang sejarah dan budaya rakyat Batak yang kaya.
Legenda Danau Toba, seperti banyak cerita rakyat lainnya di Indonesia, memperkaya pemahaman kita tentang budaya, sejarah, dan keragaman Indonesia.